Sabtu, 22 Mei 2010

Brigade Handjar – Islamic SS Waffen Units

0 comments
Enggak kaget2 amat sih, pas tau ada units muslim di rantai komando Nazi. (Hehehe, entah untuk alasan apa, bangga malah!). Terus kenapa bisa bersekutu gitu, ya?
Eramuslim.com – Dalam mencermati perjalanan sejarah, kita harus menilainya dengan keadaan di masa itu sendiri. Dalam Perang Dunia II, Mufti Palestina AlHusayni bersekutu dengan Nazi, dan kawan baik Adolf Hitler. Mereka saling memanfaatkan. (Sejarah sekarang, dengan berbagai dokumen yang telah dideclassified-kan, telah membongkar fakta jika segala kebuasan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II ternyata didukung penuh dengan dana amat besar dari Rockefeller dan kakek George Walker Bush, dua keluarga berpengaruh Yahudi Dunia. – Ini sih, kayak Yahudi memperalat Hitler untuk membunuh Yahudi juga. Kalo selain faktor ekonomi, khan perang gitu tetep aja ada pabrik2 senjata yang diuntungkan! Emang perang kemerdekaan RI? Itu aja gak gratisan kalee! Dan masalahnya ini Yahudi, orangnya ajaib! Kalo bukan Yahudi… maka hal ini susah dipercaya. )
Di masa Perang Dunia II banyak orang muslim bersekutu dengan Nazi, Jerman, sekitar 5.000 orang Arab, 2.000 Muslim India, 40.000 Muslim Bosnia dan Sandzak, 30.000 Muslim Albania, 75.000 Muslim Kaukasus Utara, 40.000 Muslim Tartar Volga, 180.000 Muslim Turki, 20.000 Muslim Tatar Krim, dan juga 200.000 Muslim Soviet yang bertugas sebagai tenaga pembantu dalam berbagai pekerjaan kasar dalam Wermacht atau angkatan perang Nazi Jerman (baca: Legiun Muslim Hitler; N. Hidayat; Nilia Pustaka, 2007)
Bahkan ada pula orang Indonesia yang menjadi bagian dari tentara Nazi Jerman. Walau sejarah Indonesia tidak banyak membuka diri terhadap jasa Nazi Jerman atas perang kemerdekaan Indonesia, namun jasa pasukannya Adolf Hitler ini bagaimana pun ada. Faktanya, salah satu instruktur pertama badan intelijen resmi Indonesia adalah seorang perwira U-Boat Nazi Jerman yang mendarat di Jawa. Kolonel Zulkifli Lubis, bapak intelijen Indonesia, dilatih olehnya.
Bukan itu saja, di Indonesia pun pernah berdiri Partai Nazi, walau tidak mendapat sambutan meriah kala itu (baca: Orang Nazi dan Partai Nazi di Indonesia: Kaum Pergerakan Menyambut Fasisme; Wilson; Komunitas Bambu, 2008)
Terus kenapa bisa orang Islam bersekutu dengan nazi?
Gini logikanya, dalam Jihad Afghan, para Mujahidin pun juga bersekutu dengan CIA. Bahkan Jamaludin al-Afghani pun ternyata pernah menjadi kaki-tangan dari CIA, seperti halnya Gulbuddin Hekmatyar, Rassul Sayyaf, dan lainnya. Dan seorang Usamah bin Laden pun pernah dipelihara CIA. Ada catatan bahwa eberapa bulan sebelum kejadian 9/11, Usamah sakit dan dirawat di Pakistan. Kepala CIA Timur Jauh dan Kepala Intelijen Pakistan menjenguknya. Ini merupakan salah satu fakta jika peristiwa 9/11-WTC merupakan insider job.
Dan tentang permusuhan Yahudi terhadap umat Islam, itu bersifat abadi hingga akhir zaman. Jadi, bukan karena Muslim Bosnia sekutu Nazi Jerman yang menyebabkan itu, tapi karena Yahudi adalah tentaranya Dajjal dan Muslim adalah tentaranya Muhammad SAW. (Eh, ini beneran dari www.eramuslim.com, lho)
Dalam hubungannya dengan Nazi, puluhan ribu Muslim Bosnia direkrut Hitler dan dikelompokkan ke dalam Brigade Handjar atau yang resminya bernama 13. Waffen Gebirgs Division de SS ‘Handschar’ . Ini legiun Muslim Bosnia pertama yang direkrut akhir 1943.
Pada Juli 1944, dibentuk Legiun Muslim Bosnia kedua bernama 23. Waffen Gebirgs Division der SS ‘Kama’ atau Brigade Kama. Kedua legiun atau brigade ini akhirnya digabungkan Himmler menjadi satu kesatuan yakni IX. Waffen-Gebirgs Korps der SS (kroatisches).
Pasukan ini menderita kekalahan mengikuti kekalahan pasukan induknya, Nazi-Jerman, dan menyerah kepada pasukan Inggris di Saint Veit de Glan di Austria, 12 Mei 1945.
Siapakah Imam Al-Husayni? Dia adalah seorang Mufti Besar Palestina sejak 1921 hingga 1948. Keturunan Klan Husayni ini sangat keras menentang rencana perpindahan kaum Yahudi yang terserak di seluruh dunia ke Palestina, sebagaimana mandat dari Kongres Zionis Internasional I di Basel, Swiss, tahun 1897. Sebab itu, Inggris yang mendukung penuh rencana Zionis Yahudi itu memburunya. Pada tahun 1941 Husayni bertemu empat mata dengan Adolf Hitler. Hitler terkagum-kagum padanya.
Seperti yang sudah disinggung banyak literatur. Adolf Hitler dengan keyakinan rasialnya meyakini jika bangsa Aryan merupakan jenis manusia unggul yang berasal dari ras Romawi kuno yang perkasa, tinggi besar, berkulit putih, rambut jagung, dan mata yang biru bersinar. Melihat sosok Husayni yang tinggi besar, berkulit putih, berambut jagung, dengan mata yang biru bercahaya, Hitler terpesona dan menduga kuat jika Husayni masih satu keturunan dengan bangsa Romawi, nenek moyang ras Aryan.
Sebab itu Adolf Hitler sangat menghormati Husayni. Apalagi kepentingan politik keduanya dalam hal permasalahan Yahudi dunia sama. Husayni memusuhi Yahudi karena ingin mempertahankan tanah suci Palestina, sedangkan Hitler memusuhi Yahudi karena dendam sejarah dan juga pandangan politik rasialnya. Maka keduanya pun bersekutu.
Hhhmmm… Ini mungkin jadi salah satu alasan, kenapa terjadi pembunuhan massal etnik, genocide, waktu perang Serbia/Kroasia terhadap orang-orang Bosnia, dan setelah habis2an, baru NATO turun tangan. Dendam, ya?
Lambang Korps, Nazi tidak memperbolehkan memakai lambang kebesaran mereka, Swastika, maka th 1943 lamnbang tangan memegang pedang menjadi lambang korps.
Photo, hak milik The Ruptured Duck
Soldiers of the Handschar division wearing the special collar tab and fez

(Courtesy of Bundesarchiv/Wikimedia, licensed under Creative Commons Attribution ShareAlike 3.0 Germany)
A felt fez was used instead of the regular visored caps, a field-grey fez was used with the battle dress and a maroon fez with the dress uniform.
Recruitment Poster
(Courtesy of Daniel)
Soldiers of the Handschar division

(Courtesy of Thomas S)
Soldiers from the Handschar Division on parade
(Courtesy of Die Deutsche Wochenschau/Ivan)
Soldiers of the Handschar division reading antisemitic propaganda

(Courtesy of Bundesarchiv/Wikimedia, licensed under Creative Commons Attribution ShareAlike 3.0 Germany)
The Grand Mufti of Jerusalem Amin al Husseini visiting the division 1943
(Courtesy of Bundesarchiv/Wikimedia, licensed under Creative Commons Attribution ShareAlike 3.0 Germany)
The Grand Mufti of Jerusalem Amin al Husseini visiting the division 1943
(Courtesy of Bundesarchiv/Wikimedia, licensed under Creative Commons Attribution ShareAlike 3.0 Germany)
Sumber:
Published sources used
John R. Angolia – Cloth insignia of the SS
Roger James Bender & Hugh Page Taylor – Uniforms, Organization and History of the Waffen-SS, vol 3
Georges M. Croisier – Waffen-SS (PDF)
Terry Goldsworthy – Valhalla’s Warriors: A history of the Waffen-SS on the Eastern Front 1941-1945
Jill Halcomb & Wilhelm P. B. R. Saris – Headgear of Hitler’s Germany, Vol 2
Dr. K-G Klietmann – Die Waffen-SS: eine Dokumentation
David Littlejohn – Foreign Legions of the Third Reich, vol 3
James Lucas – Hitler’s Mountain Troops: Fighting at the extremes
Antonio J. Munoz – The East came West: Muslim, Hindu and Buddhist Volunteers in the German Armed Forces 1941-1945
Marc J. Rikmenspoel – Waffen-SS Encyclopedia
George H. Stein – The Waffen-SS: Hitler’s Elite Guard at War 1939-1945
Frank Thayer – SS Foreign volunteer collar insignia and their reporductions (in The Military Advisor, Vol 4 No 2)
Gordon Williamson – German Security and Police Soldier 1939-45
Gordon Williamson – The Waffen-SS: 11. to 23. Divisions
Mark C. Yerger – Waffen-SS Commanders: The Army, corps and divisional leaders of a legend (2 vol)
Reference material on this unit
Mirko D. Grmek & Louise L. Lambrichs – Revoltes de villefranche: Mutinerie d’un Bataillon de Waffen-SS Septembre 1943
George Lepre – Himmler’s Bosnian Division: The Waffen-SS Handschar Division 1943-1945
Antonio J. Munoz – The East came West: Muslim, Hindu and Buddhist volunteers in the German Armed Forces
Amandine Rochas – La Handschar: Histoire d’une division de Waffen-SS bosniaque

Kamis, 20 Mei 2010

Jejak-jejak Sejarah Peradaban Islam

0 comments
Berkembangnya peradaban Islam karena dilandasi oleh semangat ketuhanan (tauhid). Berkembangnya agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan, pesatnya perkembangan agama Islam itu, baik di barat maupun timur, pada abad ke-8 sampai 13 Masehi mampu menguasai berbagai peradaban yang ada sebelumnya.
Tak salah bila peradaban Islam dianggap sebagai salah satu peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Bahkan, hingga kini, berbagai jenis peradaban Islam itu masih dapat disaksikan di sejumlah negara bekas kekuasaan Islam dahulu, misalnya Baghdad (Irak), Andalusia (Spanyol), Fatimiyah (Mesir), Ottoman (Turki), Damaskus, Kufah, Syria, dan sebagainya. Menurut Ma'ruf Misbah, Ja'far Sanusi, Abdullah Qusyairi, dan Syaid Sya'roni dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, setidaknya ada dua sebab dan proses pertumbuhan peradaban Islam, baik dari dalam maupun luar Islam.
Dari dalam Islam, perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam itu karena bersumber langsung dari Alquran dan sunnah yang mempunyai kekuatan luar biasa. Sedangkan, dari luar Islam, peradaban Islam itu berkembang disebabkan proses penyebaran Islam yang dilandasi dengan semangat persatuan, perkembangan institusi negara, perkembangan ilmu pengetahuan, dan perluasan daerah Islam.
Menurut Ma'ruf Misbah dkk, perkembangan peradaban Islam yang dilandasi dengan semangat persatuan Islam telah ditanamkan Rasulullah SAW sejak awal perkembangan Islam di Timur Tengah. Kemudian, dalam praktiknya, seiring dengan makin luasnya wilayah kekuasaan Islam, gesekan atau kebudayaan masyarakat setempat memengaruhi umat Islam untuk mengadopsi dan mewarnai peradaban lokal yang disesuaikan dengan ajaran Islam.
Dari proses semacam inilah, peradaban Islam terus berkembang dari peradaban kebudayaan, bangunan, bahasa, adat istiadat, hingga pada ilmu pengetahuan. Direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), Hamid Fahmy Zarkasyi, mengatakan, peradaban Islam adalah peradaban ilmu.
''Substansi peradaban Islam itu ibarat pohon (syajarah) yang akarnya tertanam kuat di bumi, sedangkan dahan-dahannya menjulang tinggi ke langit dan memberi rahmat bagi alam semesta. Akar itu adalah teologi Islam (tauhid) yang berdimensi epistemologis,'' ujarnya.
''Lalu, berkembang menjadi tradisi pemahaman terhadap Alquran sehingga lahir intelektual Islam. Dari tradisi ini, kemudian terbentuklah komunitas sehingga melahirkan konsep keilmuan dan disiplin keilmuan Islam. Dari sini, lalu lahir sistem sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan Islam,'' terangnya.
Ma'ruf menambahkan, berkembangnya peradaban Islam itu disebabkan Islam meletakkan dasar-dasar kepercayaan murni. ''Keyakinan manusia hanyalah pada Tuhan, bukan pada benda, hawa nafsu, atau kemegahan. Semua kerja kemanusiaan hanyalah untuk Allah. Tidak ada yang perlu dipertuan dan dipertuhankan, kecuali Allah,'' tulisnya.
Karena itu, tak heran bila akhirnya kekuatan Islam yang bersendi pada Alquran mampu menaklukkan berbagai wilayah negara. Di mulai dari masa Rasulullah, kemudian diteruskan di masa Khulafaur Rasyidin, hingga masa tabiin dan munculnya berbagai dinasti Islam di sejumlah negara, seperti Dinasti Abbasiyah, Umayyah, Fatimiyyah, Ottoman, Mamluk, dan sebagainya.
Dari keyakinan itu pula, umat Islam mampu membentuk peradaban baru dan kebudayaan baru hingga menghasilkan berbagai macam peradaban di wilayah kekuasaan Islam tersebut. Seperti diketahui, menyebarnya agama Islam ke berbagai wilayah telah terjadi pertukaran kebudayaan antara satu negeri dan negara lainnya.
Bidang kebudayaan yang mulai tumbuh pada awal permulaan Islam itu adalah (a) seni bangunan sipil, seperti pembuatan gedung, istana, dan kantor pemerintahan; (b) seni bangunan untuk ibadah; (c) seni bangunan pertahanan militer, seperti benteng; dan sebagainya.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, dibentuk pula sejumlah departemen untuk mengurus kebutuhan negara Islam, seperti departemen masalah politik (nizham al-siyasyi), departemen administrasi negara (nizham al-Idary), departemen ekonomi dan keuangan (nizham al-Maly), departemen angkatan perang (nizham alHarby), serta departemen urusan peradilan dan kekuasaan kehakiman (nizham al-Qadla). Selain itu, pertumbuhan ilmu pengetahuan juga mulai tumbuh seperti ilmu tafsir, qiraat, ilmu hadis, nahwu, dan sebagainya.
Kehilangan spirit
Sayangnya, kata Hamid, perkembangan peradaban Islam itu secara perlahan kini mulai kehilangan spirit (roh) Islam. ''Arus modernisme dan posmodernisme yang mengalir ke dunia Islam bersamaan dengan globalisasi telah mengakibatkan proses desakralisasi ilmu,'' ujarnya.
Menurut Weber, hal itu akibat dari disenchantment of nature dan deconsencration of value. Keduanya merupakan inti dari doktrin sekularisme. ''Dengan sekularisme, Muslim kehilangan spiritualitas dalam berbagai bidang yan pada gilirannya telah membuat hilangnya moralitas (adab),'' jelas Hamid.
Belum selesai proses sekularisasi tersebut, kini muncul pula liberalisme, yaitu liberalisasi yang diembuskan oleh Barat. Akibatnya, kata Hamid, intelektual seorang Muslim menjadi ikut berpikir ala Barat (westernisasi). ''Dunia Islam saat ini dikuasi oleh peradaban materi dan hedonisme,'' tegasnya.
Ditambahkan Komaruddin Hidayat, rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam membangkitkan semangat umat kembali.

Mengenal Tokoh dan Warisan Peradaban I

Menurut Ma'ruf Misbah dkk dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, peradaban Islam dari masa Bani Abbasiyah hingga Dinasti Umayyah dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni kota pusat peradaban Islam, bangunan-bangunan, penemuan, dan tokoh-tokohnya.
A. Kota pusat peradaban
Kota-kota yang terkenal menjadi pusat peradaban Dinasti Abbasiyah antara lain:

Baghdad
Kota ini merupakan yang paling indah karena dikerjakan oleh lebih dari 100 ribu pekerja yang dipimpin oleh Hajaj bin Arthal dan Amran bin Wadldlah. Di kota ini, terdapat istana di pusat kota, asrama pegawai, rumah kepala polisi, dan rumah keluarga khalifah. Istananya bernama Qasruzzabad yang memiliki luas 160 ribu hasta persegi. Dibuat sangat indah dengan membujur empat jalan utama ke luar kota. Di kiri kanan jalan, dibuat gedung bertingkat. Di luar Kota Baghdad, dibangun kota satelit, seperti Rushafah dan Karakh. Kedua kota tersebut dilengkapi dengan kantor, toko-toko, rumah, taman, kolam, dan lainnya. Karena itu, Kota Baghdad menjadi kota impian seluruh dunia.
Samarra
Letaknya di sebelah timur Sungai Tigris, kurang lebih 60 kilometer dari Baghdad. Kotanya sangat indah, nyaman, dan teratur. Nama 'Samarra' diberikan oleh Khalifah Al-Manshur. Ketika peresmian kota, banyak orang yang terkesan dengan keindahannya. Hal ini sesuai dengan namanya Samarra yang berasal dari kata 'Sarra Man Ra'a' yang berarti senang memandangnya. Di kota ini, terdapat 17 istana yang sangat indah, cantik, dan mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lainnya.
Sevilla
Kota ini merupakan salah satu kota terindah di Spanyol dan terletak di tepi Sungai Guadal Quivir. Pernah menjadi ibu kota Kerajaan Mulukuththawaif.
Di kota ini, dulu, dibangun sebuah masjid yang sangat megah. Namun, kini masjid itu telah menjadi Gereja Santa Maria. Menaranya mencapai 70 meter dengan dasar sekitar 13,60 meter.
Granada
Kota ini memiliki tanah yang subur. Di kota ini, dibangun sebuah istana yang sangat terkenal sampai kini, yaitu Istana Granada yang dibuat oleh raja-raja Akhmar dan diberi nama al-Hambra.
Cordoba
Kota ini didirikan oleh Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman sang Penakluk, wafat 852 M). Puncak keemasannya dialami pada masa Sultan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasyir (w 961 M). Cordoba menjadi kota teladan di seluruh Eropa karena kota lainnya sangat kotor, becek, gelap, serta sepi. Sementara itu, Cordoba sangat indah, terang benderang, bersih, dan indah di pandang mata.
Qahirah atau Kairo
Kota Kairo didirikan oleh Jauhar As-Saqali tahun 358 Hijriyah sebagai pusat Dinasti Fatimiyah di Mesir. Di kota ini, terdapat Universitas Al-Azhar yang menampung ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.
Selain Universitas Al-Azhar, di kota ini juga terdapat Masjid Amru bin Ash.
B. Bangunan-bangunan

Madrasah
Pada masa Dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan berkembang pesat. Di masa ini, didirikan madrasah yang diberi nama nizhamiyyah dan didirikan oleh Nizamul Mulk, seorang perdana menteri. Tak hanya di Baghdad, sekolah nizhamiyah ini juga didirikan di kota lainnya, seperti Balkan, Muro, Tabrisan, Naisabur, Hara, Isfahan, Mosul, Basrah, dan lainnya.
Kutab
Adalah tempat belajar para siswa (pelajar) dengan pelajaran tingkat rendah sampai menengah.
Masjid
Selain digunakan sebagai sarana ibadah, masjid juga digunakan untuk tempat belajar tingkat tinggi.
Majeslis Munadlarah
Merupakan tempat pertemuan para pujangga, ahli pikir, dan para sarjana untuk mendiskusikan berbagai topik ilmiah. Majelis ini banyak terdapat di berbagai kota.
Darul Hikmah
Adalah perpustakaan terbesar di masa ini. Ia didirikan oleh Khalifah Harun al-Rasyid dan diteruskan oleh khalifah Al-Ma'mun (Almamoon).
Masjid Raya Cordoba
Dibangun pada tahun 786 M. Masjid ini dapat menampung hingga 80 ribu orang. Panjangnya mencapai 175 meter, sedangkan tiangnya berjumlah 1400 buah dengan tinggi mencapai 20 meter. Kubahnya disangga oleh 300 buah pilar marmer. Masjid tersebut kini telah menjadi gereja.
Masjid Ibnu Taulon Kairo
Dibangun tahun 876 M oleh Sultan Ahmad Ibnu Taulon. Di atas dindingnya terdapat balok memmbujur yang dihiasi dengan ayat Alquran. Balok ini diambil dari Gunung Ararat (Armenia, Turki) oleh Ibnu Taulon. Pilarnya menyerupai seni gothik dalam Gereja Masehi. Hiasannya bertuliskan Arab.
Istana Al-Hambra di Cordoba (Spanyol)
Al-Hambra merupakan sebuah istana yang permai. Di dalamnya terdapat masjid yang diberi nama Al-Mulk (Masjid Sultan). Masjid ini didirikan oleh Sultan Muhammad II.
Taj Mahal
Adalah sebuah bangunan indah bertahtakan ratna mutu manikam yang diciptakan oleh Sultan Syekh Jehan (1628-1657). Tempat ini dibuatnya sebagai persembahan untuk permaisurinya yang meninggal dunia. Taj Mahal terdapat di daerah Agra, India.
C. Penemuan dan tokoh-tokohnya
Dalam sejarah peradaban Islam selama lebih kurang delapan abad mengalami masa kejayaan, banyak penemuan yang berhasil dilakukan oleh ilmuwan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan, di antara sebagai berikut.
Ilmu filsafat
Tokohnya antara lain Al-Kindi (194-260 H/809-873 M), Al-Farabi (w 390 H/961 M), Ibnu Bajah (w 523 H), Ibnu Thufail (w 581 H), dan Ibnu Sina (370-428 H/980-1037 M). Ibnu Sina, selain dikenal ahli filsafat, ia juga dikenal sebagai bapak kedokteran Islam. Ia banyak menulis karya, seperti Qanun fi Thib, Asy-Syifa, dan lainnya.
Selain nama di atas, tokoh lainnya adalah Al-Ghazali (450-505 H/1058-1101 M). Beberapa karyanya adalah Ihya Ulum Al-Din, Tahafut al-Falasifah, dan al-Munqizh Minadl Dhalal.
Kemudian, ada Ibnu Rusyd (520-595 H/1126-1198 M). Karangannya adalah Mabdiul Falasifah, Kasyful Afillah, dan Al-Hawi dalam bidang kedokteran.
Ilmu kedokteran
Selain Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd, tokoh lainnya adalah Jabir bin Hayyan (w 161 H/778 M), Hunain bin Ishaq (194-264 H/810-878 M), Thabib bin Qurra (w 901 M), dan Ar-Razi (251-313 H/809-873 M).
Ilmu matematika
Dua orang tokohnya antara lain adalah Umar Al-Farukhan (arsitek pembangunan Kota Baghdad) dan Al-Khawarizmi (pengarang kitab Al-Jabar yang juga menemukan angka nol (0)). Sedangkan, angka 1-9 berasal dari India yang dikembangkan oleh Islam. Karena itu, angka 1-9 disebut pula dengan angka Arab. Namun, setelah ditemukan orang Latin, namanya pun disebut dengan angka Latin.
Bidang Astronomi
Tokoh perbintangan atau ilmuwan islam dalam bidang ini adalah Al-Fazari, Al-Battani, Abu Wafak dan Al-Farghoni.
Bidang Seni Ukir
Dalam bidang ini, umat Islam cukup terkenbal dengan hasil seni pada botol tinta, papan catur, payung, pas bunga, burung-burungan dan pohon-pohonan. Tokohnya antara lain Al-Badr dan Al-Tariff sekitar tahun 961-976 M. Seni ukir yang dikembangkan tidak hanya pada kayu tapi juga pada logam, emas, perak, marmer, mata uang, dan porselin.
Pendidikan, Modal Utama Mengembangkan Peradaban Islam
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa peradaban adalah hal yang menyangkut sopan santun, budi pekerti, dan kebudayaan suatu bangsa. Definisi yang cukup singkat dan padat ini punya kemiripan dengan banyak definisi yang diajukan kalangan peneliti dan ilmuwan. Hampir semua definisi menyebutkan bahwa budaya, baik materi maupun nonmateri, termasuk dalam unsur peradaban.
Berkaitan dengan budaya sebagai unsur penting peradaban, Prof Dr Komaruddin Hidayat dalam perbincangannya dengan Republika mengatakan, budaya adalah modal utama peradaban. Suatu bangsa atau masyarakat memerlukan modal untuk maju. Caranya, modal budaya ini dipelihara dan dikembangkan melalui sistem pendidikan yang baik agar melahirkan budaya tinggi (high culture), seperti ilmu pengetahuan.
"Peradaban tumbuh dari kebudayaan yang dikembangkan, dimodifikasi, dan ditingkatkan. Sebaliknya, jika kebudayaan dibiarkan saja tanpa perawatan dan pengembangan, yang terjadi adalah kemunduran peradaban," kata Komaruddin.
Banyak sudah bukti kemerosotan peradaban yang bisa dijadikan contoh. Dahulu, ada peradaban Mesir, Persia, Yunani, Romawi, India, dan Cina yang pernah mencapai puncak kegemilangan peradaban. Tetapi, peradaban-peradaban itu kemudian tenggelam dan muncul peradaban baru, salah satunya Islam. Adakah sesuatu yang berbeda dari peradaban Islam ini?
Menurut Komaruddin, peradaban umat-umat terdahulu bersifat lokal akibat minimnya kontak antara satu bangsa dan bangsa lain. Setiap peradaban berdiri sendiri-sendiri. Peradaban Mesir tumbuh dan berkembang secara mandiri tanpa pengaruh dari peradaban lain. Demikian juga peradaban Cina, India, Persia, dan Yunani Romawi.
Ini berbeda dengan peradaban Islam yang lahir sebagai ahli waris peradaban-peradaban sebelumnya. Dalam pengamatan Howard R Turner dalam bukunya Sains Islam yang Mengagumkan, umat Islam menerima warisan berharga dari budaya-budaya Asia, Yunani, Romawi, Bizantium, dan Afrika. Sebagian warisan budaya bangsa-bangsa terdahulu itu diterima apa adanya dan sebagian lain diubah.
Islam penerus peradaban lama
Keterbukaan Islam itu menghasilkan khazanah keilmuan dan kebudayaan yang melimpah. Mulai bidang seni, sastra, filsafat, dan ilmu pengetahuan berkembang sangat baik dalam naungan Islam. Menurut Turner, apa yang diwarisi oleh umat Muslim dapat ditelusuri ke masa Yunani kuno. Bahkan, konsep-konsep ilmu pengetahuan yang berkembang diperoleh dari Babilonia dan Mesir Kuno.
Di bidang seni musik, umat Islam meneruskan teori-teori musik dari Bizantium dan Persia. Literatur lengkap yang berkaitan dengan musik Arab mulai dikembangkan pada abad ke-8 oleh para sarjana dan spesialis Muslim. Pada masa itu, muncul nama yang sangat terkenal, yaitu al-Mawsili.
Selain bidang seni musik, sejak abad ke-9, para ilmuwan Muslim secara serius mengkaji warisan pemikiran ilmiah dan filsafat dari peradaban-peradaban terdahulu melalui kegiatan penerjemahan ke dalam bahasa Arab. Umat Muslim tidak hanya menyerap dan menyistemasikan warisan yang berharga itu. Lebih dari itu, orang-orang Islam memperkayanya dengan penemuan-penemuan baru, terutama di bidang ilmu-ilmu pasti.
Turner mengakui apa yang dicapai oleh umat Islam pada masa kejayaannya belum pernah diraih oleh peradaban-peradaban besar sebelumnya. Islam, menurutnya, punya sistem dan tuntunan kehidupan yang tidak pernah dimiliki umat lain, yaitu Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Di sinilah, apa yang dikatakan oleh Komaruddin bahwa kebudayaan harus ditopang dengan sistem pendidikan menemukan korelasinya. Alquran adalah sumber ajaran dan pendidikan bagi umat Islam.
Dalam masalah Alquran sebagai tuntunan dan sumber pendidikan, Turner membuat ilustrasi yang menarik. Ia mengatakan, meskipun dari segi ukuran teritorial tidak ada perbedaan antara Romawi Kuno dan wilayah Islam, perbedaan pada bidang pemerintahannya sangat kentara. Pada masa puncak kejayaannya, kekaisaran Romawi diperintah oleh seorang kaisar melalui sistem hukum sipil yang ia warisi sesuka hatinya.
''Ini berbeda dengan Islam yang diperintah oleh banyak sekali dinasti-dinasti yang merdeka secara politik. Namun, para penguasa tidak menempatkan diri mereka di atas hukum Islam yang telah ditentukan dalam Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW,'' kata Turner.
Apa yang dikatakan Turner diamini oleh Syekh Muhammad Al-Ghazali, seorang ulama asal Mesir. Menurut Ghazali dalam bukunya Berdialog dengan Alquran, Alquran menuntun umat Islam ke arah perenungan sejarah yang mempelajari hukum jatuh bangunnya masyarakat.
Di samping itu, Alquran membeberkan peradaban bangsa-bangsa yang hidup pada masa lalu, ideologi, landasan etis, serta struktur politisnya secara gamblang untuk dijadikan bahan pelajaran.
Pandangan Orientalis tentang Peradaban Islam
Banyak pihak mengakui bahwa peradan yang berkembang di negeri Barat banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam. Bahkan, beberapa orang Eropa sendiri sebagian mengakui bahwa mereka tak mungkin mengenal kebudayaan dan peradaban sekarang ini kalau tidak diberikan oleh para intelektual Muslim.
Berikut ini beberapa ilmuwan Barat yang mengakui kemajuan peradaban Islam.
a. Prof Dr Charles Singer (seorang dokter)
''Di Barat, ilmu tasrih (anatomi) dan ilmu kedokteran sebenarnya tidak ada. Ilmu mengenal penyakit dipergunakan dengan cara yang bukan-bukan. Seperti dengan jengkalan jari, tumbuh-tumbuhan, tukang jual obat, dan takhayul sebagai sarana pengobatan.''
b. Prof HAR Gibb (guru besar London University)
''Sastra Barat berasal dari sastra Muslim. Hal itu tidak perlu dipertentangkan atau diperselisihkan lagi.''
c. Prof Leo Weiner (sastrawan Barat)
''Konflik pengaruh sastra Islam dengan sastra Eropa dimulai pada abad ke-8 Masehi.''
d. Dr Peter Du Berg
''Seorang pendeta bernama Peter the Venerable pernah berangkat ke Toldeo hendak menyalin Alquran. Tetapi, pendeta itu takjub ketika melihat orang Yahudi yang beragama Islam sedang menulisnya di atas benda tipis yang halus (kertas). Kemudian, ia membawa kepandaian umat Islam itu dalam membuat kertas di Prancis.''
e. Ibnu Tumlus di Alcira (ilmuwan Barat dalam bidang ilmu ukur, ahli musik, ilmu bintang, dan aritmatika)
''Orang Islam telah jauh melampaui kepandaian orang-orang Barat.''
f. Prof Kodrad dalam bukunya Uber den Usprung Deermite literchen Minnesang yang diterbitkan di Swiss tahun 1918 menulis, ''Eropa yang mendapatkan sastra dan nyala api peradaban modern berasal dari Islam.''
g. Pernyatan sejumlah orientalis
''Ilmu filsafat yang ditulis dua filsuf Barat kenamaan, Raymond Lull dan Raymond Martin, sebagian besar merupakan buah pikiran ahli filsafat Islam, yaitu Ibnu Rusyd dan Al-Ghazali.''
Pernyataan ini menunjukkan bahwa peradaban Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, telah banyak memengaruhi ilmuwan Barat.

Penulis : sya/rid/dia/rep-ol

Rabu, 19 Mei 2010

Kemilau Sains Islam di Spanyol

0 comments


Setelah kekuasaan Kekhalifahan Umayyah yang berpusat di Damaskus digulingkan Bani Abbasiyah pada 750 M, dinasti itu tak sepenuhnya terbenam. Lima tahun setelah runtuhnya Umayyah yang berpusat di Damaskus, Suriah, Abdurrahman I yang bergelar Al-Dakhil berhasil mendirikan Kekhalifahan Umayyah baru di daratan Eropa.

Kekhalifahan baru ini bahkan mampu mengimbangi kejayaan Dinasti Abbasiyah, khususnya dalam bidang sains dan teknologi. Kemilau sains dan teknologi di wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah Andalusia berawal dari zaman kekuasaan Abdurrahman Al-Aushat. Menurut Ahmad Syalabi, Abdurrahman Al-Aushat dikenal sebagai pemimpin yang cinta ilmu pengetahuan.

Sebagai Amir yang berkuasa di Cordoba.ibu kota pemerintahan Umayyah Spanyol.Al-Aushat mengundang para ahli dari dunia Islam untuk bertandang ke negeri yang dipimpinnya. Sejak itulah, aktivitas ilmu pengetahuan mulai menggeliat di Spanyol Mus lim. Sains dan teknologi kian berkembang pesat ketika Dinasti Umayyah di Spanyol dipimpin Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir.

Ia adalah penguasa pertama di Spanyol yang mendeklarasikan diri sebagai Khalifah pada 929 M. Pada periode inilah peradaban Islam di Spanyol berhasil mengimbangi, bahkan menyaingi kehebatan Kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di kota Baghdad, Irak. Spanyol pun menjelma menjadi negara yang subur dan makmur di masa kekuasaan Dinasti Umayyah.

Pada masa kepemimpinan Abdurrahman III, di pusat pemerintahan berdiri Universitas Cordoba. Menurut Sejarawan Said Al-Andalusi, sang Khalifah juga mendirikan perpustakaan megah dengan koleksi buku yang sangat melimpah. Ia menempatkan para sarjana kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya dalam posisi yang tinggi serta terhormat.

Saat itu, kota Cordoba dikenal se ba gai salah satu pu sat ilmu kedokteran dan filsafat berpengaruh di dunia, setelah Baghdad. Du kungan para penguasa itu telah mendorong ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang begitu pesat di Kekhalifahan Umayyah Spanyol.

Sederet ilmuwan penting dan terkemuka bermunculan di Spanyol Muslim. Mereka mengembangkan beragam ilmu pengetahuan, seperti astologi, astronomi, kedokteran, anatomi, optik, farmakologi, psikologi, ilmu bedah, zoologi, biologi, botani, mineralogi, metalurgi, sosiologi, hidrostatik, filsafat, puisi, musik, navigasi, sejarah, arsitektur, geografi, fisika, matematika, serta kimia. Inilah beberapa bidang ilmu pengetahuan yang menonjol di masa keja yaan Kekha li fahan Umayyah di Spanyol:

Filsafat
Filsafat berkembang pe sat di era Dinasti Umayyah Spanyol. Hal itu ditandai dengan munculnya aliran filsafat yang didirikan Ibnu Rushd (1126-1198). Averroes.begitu ia kerap dipanggil di Barat.mengembangkan aliran filsafat sekuler. Bahkan, dia dipandang sebagai bapak aliran filsafat sekuler di Eropa. Buah pikirnya sangat berpengaruh di Eropa Barat. Dia adalah filsuf yang mengembangkan konsep
eksistensi mendahului esensif. Filsuf lainnya yang terkenal di Andalusia adalah Ibnu Tufail.

Astronomi
Astronomi mencapai puncak kejayaan di era Kekhalifahan Umayyah Spanyol, pada abad ke-11 dan 12 M. Ibnu Haitham menjadi salah seorang astronom asal Andalusia yang pertama kali mengubah konfigurasi Ptolemeus. Pada akhir abad ke-11 M, astronom Andalusia bernama Al-Zarqali alias Arzachel menemukan bahwa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular. Ibnu Rushd turut menentang paham astronomi yang dikembangkan Ptolemeus. Penemuan astronomi yang penting lainnya dicetuskan Ibnu Bajjah. Ia juga mengusulkan adanya Galaksi Bima Sakti. Setelah itu, ada pula Nur Ed-Din Al Betrugi alias Alpetragius yang mengusulkan modelmodel planet baru.

Ilmu Bumi
Penemuan optik yang dicapai Abu Abdullah Muhammad Ibnu Ma
fudh pada abad ke-11 M menjadi salah satu bukti perkembangan ilmu bumi di era Dinasti Umayyah Spanyol. Karya Ibnu Mafudh begitu terkenal hingga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin bertajuk Liber de crepisculis. Pada awal abad ke-13 M, ahli biologi Andalusia, Abu al- Abbas al-Nabati mulai mengembangkan metode ilmiah untuk botani. Muridnya bernama Ibnu al-Baitar kemudian mengembangkan ilmu botani lebih luas. Ia berhasil menulis kitab al- Jami fi al-Adwiya al-Mufrada yang diyakini sebagai salah satu kompilasi botani terbesar dalam sejarah. Ensi klo pedia botani itu memuat 1.400 jenis ta naman berbeda. Sebanyak 300 di antaranya yakni temuannya sendiri. Buah pikirnya itu sangat berpengaruh di Eropa.

Kedokteran

Ilmu kedokteran berkembang sangat pesat di Cordoba. Pada masa kejayaannya, terdapat 50 rumah sakit umum di era Dinasti Umayyah Spanyol. Salah satu dokter termasyhur dari Andalusia adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis. Para dokter Muslim dari Spanyol Islam sangat berjasa besar dalam mengembangkan ilmu kedokteran, khususnya anatomi dan fisiologi. Ilmu bedah juga berkembang di masa Umayyah Andalusia. Adalah Al- Zahrawi lewat kitab Al-Tasrif yang mengembangkan ilmu bedah. Itulah sebabnya, dia dijuluki
Bapak Bedah Modern. Tak cuma soal teknik dan metode bedah kedokteran yang dikembangkan, ia juga berhasil membuat alat bedah sendiri. Saat itu, dokter dan ahli bedah Muslim menggunakan alkohol sebagai antiseptik untuk menyembuhkan luka. Dokter bedah dari Andalusia lainnya yang terkenal adalah Ibnu Zuhr alias Avenzoar.

Psikologi
Studi psikologi dan sosiologi juga mendapat perhatian dari para penguasa Dinasti Umayyah Spanyol. Dalam psikologi, Ibnu Zuhr berhasil menjelaskan gangguan syaraf pada manusia. Temuannya itu sangat berguna bagi pengembangan neurofarmakologi modern. Ibnu Rushd adalah ilmuwan Andalusia yang pertama kali menyebutkan adanya penyakit Parkinsonfs.

Geografi dan Penjelajahan
Pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah, studi geografi berkembang seiring dengan tingginya tingkat perjalanan jauh yang dilakukan pada masa itu. Salah satunya adalah pembuatan peta. Al-Idrisi adalah ilmuwan asal Andalusia yang berhasil membuat globe atau bola peta. Para geografer dan penjelajah dari Andalusia juga mengembangkan teknologi navigasi, seperti baculus. Para penjelajah Muslim dari Spanyol Islam juga diyakini sebagai penemu benua Amerika, sebelum Columbus.

Teknologi
Pada masa kejayaan Islam di Spanyol, beragam teknologi bermunculan. Hal itu ditopang oleh pesatnya industri dan ilmu pengetahuan. Teknologi kincir air dan angin digunakan untuk pabrik kertas, pabrik baja, dan pabrik-pabrik pangan. Selain itu, teknologi bendungan serta pengatur air untuk irigasi juga muncul di peradaban Spanyol Muslim. Di Spanyol Islam pula, Abbas Ibnu Firnas menemukan cikal-bakal pesawat terbang dan parasut. Teknologi kedirgantaraan di Andalusia itu dikenal sebagai yang pertama di dunia. Ia menjadi inspirator bahwa manusia bisa terbang menjelajahi angkasa.


Penguasa Kekhalifahan Umayyah di Cordoba

AMIR CORDOBA
Abd ar-Rahman I, 756-788
Hisham I, 788-796
al-Hakam I, 796-822
Abd ar-Rahman II, 822-852
Muhammad I of Cordoba, 852-886
Al-Mundhir, 886-888
Abdallah ibn Muhammad, 888-912
Abd ar-Rahman III, 912-929

KHALIFAH CORDOBA
- Abd ar-Rahman III, sebagai khalifah pertama 929-961
- Al-Hakam II, 961-976
- Hisham II, 976-1008
- Mohammed II, 1008-1009
- Suleiman, 1009-1010
- Hisham II, 1010-1012
- Suleiman, 1012-1017
- Abd ar-Rahman IV, 1021-1022
- Abd ar-Rahman V, 1022-1023
- Muhammad III, 1023-1024
- Hisham III, 1027-1031



Ilmuwan Legendaris dari Cordoba


Abbas Ibnu Firnas (810-887)

Ia adalah ahli matematika dan astronom terkemuka di zaman kekuasaan Kekhalifahan Umayyah Spanyol. Ibnu Firnas mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di istana Khalifah Umayyah yang berpusat di kota Cordoba. Dalam bidang astronomi, Ibnu Firnas berhasil menciptakan tabel astronomi lokal, mengelola observatorium, dan mendesain sebuah jam air.
Sejarah dunia mencatatnya sebagai perintis di dunia kedirgantaraan. Ia adalah manusia pertama dalam sejarah manusia yang mencoba untuk melakukan penerbangan. Berkat uji coba yang dilakukannya pada 875 M, peradaban modern menyadari bahwa dengan teknologi, manusia bisa terbang menjelajahi angkasa. Sekitar 10 abad kemudian, peradaban Barat mulai mencobanya.

Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (936-1013)
Abulcasis. Begitu peradaban Barat biasa menyebut dokter Muslim legendaris asal Cordoba ini. Nama lengkapnya adalah Abu Al-Qasim Al-Zahrawi. Ia adalah dokter bedah terkemuka di Cordoba. Kontribusinya bagi pengembangan dunia kedokteran, khususnya ilmu bedah sungguh tak ternilai. Ia dikenal sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah modern.
Al-Zahrawi pun mampu menciptakan peralatan bedah sendiri. Beberapa alat bedah yang diciptakannya hingga kini masih digunakan. Semua pemikirannya dalam ilmu kedokteran dituangkan dalam kitab Al-Tasrif. Inilah ensiklopedia kedokteran terbesar. Karyanya itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi rujukan para dokter di dunia Barat.

Abu Ishaq Al-Zarqali (1028-1087)

Dia adalah ahli matematika dan astronom termasyhur dari Toledo, Spanyol Islam. Tabel Toledo merupakan salah satu kontribusinya yang sangat terkenal dalam bidang astronomi. Ia turut meluruskan data geografis Ptolemeus, salah satunya adalah panjang Laut Mediteranian. Ia pun sukses menciptakan peralatan astronomi yang akurat. Al-Zarqali juga mampu menciptakan sebuah astrolabe, alat astronomi yang baru berbentuk flat bernama Al-Safiha. Arzachel, begitu orang Barat menyebutnya, juga menciptakan sebuah jam air. Jam air itu mam pu menentukan jam pada siang dan malam hari.

Ali Ibnu Hazm (994-1064)
Ia terlahir sebagai anak salah seorang pejabat di Kekhalifahan Umayyah Cordoba. Setelah pamor Dinasti Umayyah mulai terbenam, Ibnu Hazm memosisikan dirinya sebagai ilmuwan yang independen. Tak kurang dari 400 judul buku telah ditulisnya. Salah satu yang terkenal berjudul Tawq al-Hamamah (The Dove’s Necklace), sebuah kompilasi anekdot, observasi, dan puisi tentang cinta.

Hakam II (914-976)
Sejatinya, dia adalah seorang Khalifah Umayyah. Namun, ia begitu cinta pada ilmu pengetahuan. Dia membangun sebuah perpustakaan raksasa di Cordoba. Koleksi bukunya mencapai 400 ribu judul dari berbagai negara Muslim. Ia mendukung penerjemahan karya-karya berbahasa Yunani. Pada masa pemerintahannya, dibangun sarana irigasi untuk pengembangan pertanian. Ia juga mendukung perluasan Masjid Cordoba. dok/rep/januari 2009/heri ruslan

Sang Pencetus Larangan Masjid Di Swiss Itu Kini Masuk Islam

0 comments
Daniel Streich, politikus Swiss, yang tenar karena kampanye menentang pendirian masjid di negaranya, tanpa diduga-duga, memeluk Islam.
Streich merupakan seorang politikus terkenal, dan ia adalah orang pertama yang meluncurkan perihal larangan kubah masjid, dan bahkan mempunyai ide untuk menutup masjid-masjid di Swiss.
Ia berasal dari Partai Rakyat Swiss (SVP). Deklarasi konversi Streich ke Islam membuat heboh Swiss.
Streich mempropagandakan anti-gerakan Islam begitu meluas ke senatero negeri. Ia menaburkan benih-benih kemarahan dan cemoohan bagi umat Islam di Negara itu, dan membuka jalan bagi opini publik terhadap mimbar dan kubah masjid.
Tapi sekarang Streich telah menjadi seorang pemeluk Islam. Tanpa diduganya sama sekali, pemikiran anti-Islam yang akhirnya membawanya begitu dekat dengan agama ini. Streich bahkan sekarang mempunyai keinginan untuk membangun masjid yang paling indah di Eropa di Swiss.
Yang paling menarik dalam hal ini adalah bahwa pada saat ini ada empat masjid di Swiss dan Streich ingin membuat masjid yang kelima. Ia mengakui ingin mencari “pengampunan dosanya” yang telah meracuni Islam. Sekarang adalah fakta bahwa larangan kubah masjid telah memperoleh status hukum.
Abdul Majid Aldai, presiden OPI, sebuah LSM, bekerja untuk kesejahteraan Muslim, mengatakan bahwa orang Eropa sebenarnya memiliki keinginan yang besar untuk mengetahui tentang Islam. Beberapa dari mereka ingin tahu tentang hubungan antara Islam dan terorisme; sama halnya dengan Streich. Ceritanya, ternyata selama konfrontasi, Streich mempelajari Alquran dan mulai memahami Islam.
Streich adalah seorang anggota penting Partai Rakyat Swiss (SVP). Ia mempunyai posisi penting dan pengaruhnya menentukan kebijakan partai. Selain petisinya tentang kubah masjid itu, ia juga pernah memenangkan militer di Swiss Army karena popularitasnya.
Lahir di sebuah keluarga Kristen, Streich melakukan studi komprehensif Islam semata-mata untuk memfitnah Islam, tapi ajaran Islam memiliki dampak yang mendalam pada dirinya. Akhirnya ia malah antipati terhadap pemikirannya sendiri dan dari kegiatan politiknya, dan dia memeluk Islam. Streich sendiri kemudian disebut oleh SVO sebagai setan.
Dulu, ia mengatakan bahwa ia sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang ia membaca Alquran dan melakukan salat lima waktu setiap hari. Dia membatalkan keanggotaannya di partai dan membuat pernyataan publik tentang ia masuk Islam. Streich mengatakan bahwa ia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat ia temukan dalam agama sebelumnya. (sa/iol/eramuslim)

Senin, 17 Mei 2010

PENGHIJAUAN SAHARA DAN HUBUNGANNYA DENGAN AL-QUR’AN

0 comments
Sahara adalah nama gurun terbesar di dunia. Sahara terletak di benua Afrika, tepatnya di dekat Mesir. Tempat ini disebut sebagai tempat terkering di dunia. Meskipun Sahara disebut sebagai tempat terkering di dunia, pada masa lalu, Gurun Sahara merupakan hutan yang luas, hal ini telah dibuktikan dengan adanya lukisan yang dilukis oleh manusia purba di dinding gua-gua yang menunjukkan bahwa dulunya Gurun Sahara merupakan hutan yang hijau. Selain itu, hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil-fosil yang teridentifikasi sebagai serbuk sari bunga. Hal ini tentu sangat disayangkan, karena hutan tersebut berubah menjadi Gurun Sahara hanya dalam kurun waktu 5.500 tahun. Kemungkinan besar penyebab perubahan tersebut adalah manusia yang hidup pada zaman tersebut.


Hal ini sangat mungkin karena pada 5.500 tahun yang lalu, manusia masih hidup dengan cara berburu, meramu, dan bercocok tanam (secara sederhana). Pada masa itu, mereka masih hidup nomaden (berpindah-pindah), oleh karena perburuan yang terus-menerus dan kegiatan bercocok tanam yang tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya (seperti pembakaran hutan untuk pembukaan lahan, ladang berpindah), Lingkunganpun menjadi tidak subur dan menjadi tandus. Kemudian, mereka melakukan perpindahan dan melakukan kegiatan yang sama. Akibatnya, daerah yang tandus semakin luas dan lama kelamaan terbentuklah gurun terluas, Gurun Sahara.

 Akan tetapi, beberapa peneliti melalui penelitian yang panjang menyebutkan bahwa Gurun Sahara dapat dikembalikan pada kondisi awalnya. Para peneliti menemukan adanya dua lokasi yang berpotensi untuk subur kembali. Akan tetapi, vegetasi di kedua lokasi tersebut berada di ujung tanduk karena vegetasinya sangat tergantung pada umpan balik yang saling menguatkan diantara atmosfer dan vegetasi tersebut. Para peneliti tersebut mengatakan bahwa dengan sedikit peningkatan curah hujan di Gurun Sahara yang disebabkan oleh pemanasan global dan diikuti dengan peningkatan vegetasi, Gurun Sahara akan kembali menjadi subur.

Akan tetapi, tahukah anda ? Penghijauan Gurun Sahara akan benar-benar terjadi di masa depan. Hal ini telah lama diketahui karena telah tertulis di dalam Al-Qur’an yang diturunkan 14 abad silam. Di dalam Al-Qur’an tertulis bahwa “Gurun Sahara akan kembali subur” yang menjadi pertanda bagi semua orang bahwa kiamat besar sudah sangat dekat. Hal ini sudah mulai terlihat dengan adanya curah hujan yang mancapai hampir 10 kali lipat dari curah hujan biasa di Gurun Sahara yang telah menyebabkan banjir di Gurun tersebut, hal ini sangatlah membingungkan para ilmuwan, apalagi menurut hasil penelitian, curah hujan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Maka sangat wajar jika suatu saat Gurun Sahara akan kembali menjadi hutan yang hijau suatu saat nanti. SUBHANALLAH ! MAHA SUCI ALLAH!

sumber:
http://unic77.blogspot.com/
 

Lubang Hitam : Black Hole

0 comments
Dengan gaya gravitasinya yang sangat spektakuler lubang hitam adalah monster kosmis tersendiri. Jurang ketiadaan ini bahkan melenyapkan cahaya.


Lubang hitam (black hole) sering dihubungkan dengan hilangnya benda-benda kosmis bahkan wahana udara sekalipun, seperti pernah disinggung dalam rubrik ini berkaitan dengan hilangnya banyak pesawat di Segitiga Bermuda dan Samudera Atlantik Utara. Pro dan kontra pendapat mengenai hal ini memang tak pernah surut. Cerita seputar Segitiga Bermuda pun sepertinya tetap misterius, dan menjadi bahan tulisan yang tidak ada habis-habisnya.


Dalam bahasan fenomena kali ini, baiklah kita tinjau sedikit apa sebenarnya lubang hitam atau yang disebut para ilmuwan sebagai singularitas dari bintang redup yang mengalami keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) sempurna ini.


Bila ditelusuri istilah lubang hitam, sebenarnya belum lah lama populer. Dua kata ini pertama kali diangkat oleh fisikawan AS bernama John Archibald Wheeler pada tahun 1968. Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang hitam.


Dengan tidak bisa lepasnya cahaya, serta merta sekilas kita bisa membayangkan sendiri kira-kira seberapa besar gaya gravitasi dari lubang hitam. Untuk mulai menghitungnya, ingatlah bahwa cepat rambat cahaya di alam mencapai 300 juta meter per detik. Masya Allah. Lalu, apalah jadinya bila benar sebuah wahana buatan manusia tersedot ke dalam lubang hitam? Dalam hitungan sepersejuta detik saja, tentunya dapat dipastikan wahana tersebut sudah remuk menjadi bubur.

Lebih dua ratus tahun silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran akan adanya monster kosmis bersifat melenyapkan benda lainnya ini sebenarnya pernah dilontarkan oleh seorang pendeta bernama John Mitchell. Mitchell yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac Newton (1643-1727) berpendapat, bila bumi punya suatu kecepatan lepas dari Bumi 11 km per detik (sebuah benda yang dilemparkan tegak lurus ke atas baru akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi setelah melewati kecepatan ini), tentu ada planet atau bintang lain yang punya gravitasi lebih besar. Mitchell malah memperkirakan di kosmis terdapat suatu bintang dengan massa 500 kali matahari yang mampu mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya sendiri.

Lalu, bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Menurut teori evolusi bintang (lahir, berkembang, dan matinya bintang), buyut dari lubang hitam adalah sebuah bintang biru. Bintang biru merupakan julukan bagi deret kelompok bintang yang massanya lebih besar dari 1,4 kali massa matahari. Disebutkan para ahli fisika kosmis, ketika pembakaran hidrogen di bintang biru mulai usai (kira-kira memakan waktu 10 juta tahun), ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha raksasa biru. Selanjutnya, ia akan mendingin menjadi bintang maha raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut sebagai Supernova.

Supernova ditandai dengan peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali cahaya bintang biasa kemudian melahirkan dua kelas bintang, yakni bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar atau bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar dari 1,4 kali, tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari. Sementara lubang hitam mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga kali massa matahari. Materi pembentuk lubang hitam kemudian mengalami pengerutan yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa yang kerapatannya tidak terhingga, yang disebut singularitas tadi.


Di dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak atau dirumuskan F ยต 1/r2. Dari formula inilah kita bisa memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang maha dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.

Para ilmuwan menghitung, seandainya benda bermassa seperti bumi kita ini akan menjadi lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya keluar, maka benda itu harus dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1 cm! (Allahu Akbar, hanya Tuhan lah yang bisa melakukannya).


Cakram gas

Dengan sifatnya yang tidak bisa dilihat, pertanyaan kemudian adalah bagaimana mendeteksi adanya suatu lubang hitam? Kesempatan yang paling baik untuk mendeteksinya, diakui para ahli, adalah bila ia merupakan bintang ganda (dua bintang yang berevolusi dan saling mengelilingi). Lubang hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas hasil ledakan termonuklir bintang di sekitarnya. Dari gesekan internal, gas-gas yang tersedot itu akan menjadi sangat panas (hingga 2 juta derajat!) dan memancarkan sinar-X. Dari sinar-X inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak lubang hitam.

Pada 12 Desember 1970, AS meluncurkan satelit astronomi kecil (Small Astronomical Satellite *SAS) pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru dari lepas pantai Kenya. Dari hasil pengamatannya didapatkan bahwa sebuah bintang maha raksasa biru, yakni HDE226868 yang terletak dalam konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi) mempunyai pasangan bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara langsung.

Cygnus X-1 menampakkan orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir HDE226868 yang bergerak membentuk sebuah cakram. Cygnus X-1 diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah diyakini para ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru juga mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi bintang Lupus. Dua yang disebut terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam, termasuk 339 sumber sinar-X lainnya yang dideteksi selama 2,5 tahun masa operasi Uhuru.

Eksplorasi sumber sinar-X di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High Energy Astronomical Observatory) atau Einstein Observatory tahun 1978. Satelit ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi Circinus, yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan GX339-4 dalam konstelasi bintang Scorpius.

Tahun 1999, dengan biaya 2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop Chandra, guna menyingkap misteri lubang hitam. The Chandra X-ray Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah berhasil membuat ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya lompatan-lompatan sinar-X dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000 tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang benar demikian (lompatan sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di jantung Bima Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia menyatakan, bahwa di jantung setiap galaksi terdapat lubang hitam!

"Dugaan semacam itu sungguh sangat dekat dengan kenyataan," kata Frederick Baganoff yang memimpin penelitian, September 2001, kepada Reuters di Washington. Para ilmuwan pun mulai melebarkan pencarian terhadap putaran gas di sekitar tepi-tepi jurang ketiadaan ini, layaknya mencari pusaran air.

Pencarian lubang hitam dan kebenaran teori-teori yang mendukungnya memang masih terus dilakukan para ahli, seiring makin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan. Pertanyaan kemudian, bila lubang hitam bertebaran di kosmis, apakah nanti pada saat kiamat, monster ini pula yang akan melenyapkan benda-benda jagat raya?



sumber :
http://forum.detik.com/


Kamis, 13 Mei 2010

Datang untuk Jadi Pecundang

0 comments
Mossad sering kali dipandang sebagai badan intelijen yang tak terkalahkan. Padahal faktanya, mereka berkali-kali jadi pecundang


Hidayatullah.com--Hari naas itu tak bisa dihindari Ahmad Buchiki. Dia lagi berjalan-jalan bersama istrinya yang sedang mengandung. Namun, siapa sangka bila hari itu adalah saat terakhir dia bersama orang yang dicintainya.

Tiba-tiba tubuh pria berusia 30 tahun keturunan Aljazair itu diberondong senapan. Pria yang bekerja sebagai pelayan di Lillehammer akhirnya tewas seketika.

Keesokan harinya, 22 Juli 1973, pihak kepolisian Norwegia berhasil mengungkap pelaku pembunuhan itu. Mereka para agen Mossad. Dua di antara  mereka, Dan Ert dan Marianne Gladnikoff, tertangkap saat berada di bandara Oslo. Pelaku lainnya digrebek saat berada di sebuah rumah persembunyian.

Mereka datang ke Norwegia sebenarnya untuk menghabisi Hassan Salamah, Kepala Intelijen PLO yang dituduh sebagai otak pembunuhan 11 atlet Israel pada Olimpiade Munich tahun 1972.

Namun, mereka salah mengidentifikasi. Pria yang mereka berondong itu bukan orang yang mereka cari. Akibatnya, pada tahun 1996, pemerintah Israel membayar kompensasi sebesar 283.000 US dollar kepada istri dan anak-anak Buchiki.

Para agen Mossad itu tidak lama mendekam di penjara, karena mendapat pengampunan. Sementara kepala operasinya, Mike Harari, tidak ditangkap dan ia kemudian berpetualang sebagai penjual senjata internasional. Kejadian yang dikenal dengan Peristiwa Lillehammer ini merupakan satu dari rentetan kegagalan Mossad.

Masih ada beberapa kegagalan fatal lainnya. Padahal, Mossad biasa digambarkan sebagai badan intelijen yang hebat dan seakan-akan tidak mengenal kegagalan. Berikut ini beberapa peristiwa yang memaksa Mossad menjadi pecundang:

1954:
Saat musim panas, pelaku Operasi  Susannah tertangkap oleh pemerintah Mesir. Mereka meledakkan beberapa fasilitas Amerika dan Inggris di Kairo dan Iskandaria. Tujuan mereka agar pemerintah Mesir menuding Al Ikhwan Al Muslimun sebagai pelakunya.

18 Mei 1965:

Eli Cohen, seorang mata-mata Mossad dihukum gantung di Damaskus Square, setelah dua tahun menjalankan aksinya. Dia membocorkan rahasia militer Syiria kepada Israel.

24 April 1991:
Empat agen Mossad ditangkap karena berusaha memasang alat penyadap di Kedutaan Iran di Nicosia, Siprus. Mereka dibebaskan setelah disidang, karena membayar uang tebusan sebesar USD 1.000.

15 November 1995:
Tidak hanya gagal menjalankan tugas, bahkan Mossad gagal melindungi Perdana Menteri mereka sendiri, Yitzak Rabin dari pembunuhan yang dilakukan Yigal Amir, seorang warga Israel. Menyusul peristiwa itu, Shabtai Shavit didesak mundur dari jabatannya sebagai Direktur Mossad. Kemudian Shimon Peres menunjuk Danny Yatom sebagai pengganti.

24 September 1997:
Dua agen Mossad yang membawa paspor Kanada masuk ke Yordania tertangkap setelah melakukan percobaan pembunuhan terhadap salah satu aktivis Hamas, Khalid Misy’al. Banyak kerugian yang harus dibayar atas kegagalan operasi ini.

Kegagalan intelijen Israel selama perang di Libanon tahun 2006, juga telah mencederai citra Mossad di mata Arab. Lebih konyol lagi saat perang berlangsung, Mossad mengklaim bahwa mereka berhasil menahan seorang tentara Iran di Libanon Selatan. Padahal, yang mereka tangkap hanyalah seorang petani miskin yang kebetulan bernama Hasan Nashrallah.

Untuk menggambarkan kegagalan Mosaad itu, cukuplah kita meminjam ungkapan Julius Kaisar dengan sedikit ’modifikasi’. “Kami datang, kami perang, dan kami menjadi pecundang.” [Thoriq/Dija/Sahid/hidayatullah.com]